Rasul Paulus memberikan alasan untuk mempelajari Kitab Suci yaitu, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2Tim 3:16). Dengan demikian, kita dilengkapi untuk melakukan setiap perbuatan baik. Berikut ini adalah manfaat Kitab Suci: (1) Mengajar: Melalui Kitab Suci, Allah berbicara dan mengajar kita. Dokumen ajaran Gereja mengambil ayat-ayat Kitab Suci sebagai sumbernya. Gereja menyadari bahwa melalui Kitab Suci, Allah Bapa menjumpai anak-anak-Nya, untuk mengajar dan memberikan sumber kekuatan iman.[1]
Konsili Vatikan II mengingatkan para kaum beriman, terutama rohaniwan dan pengajar, agar pertama-tama merenungkan Kitab Suci sebagai bagian dari hidup mereka.[2] Jangan sampai yang diwartakan itu hanya pewartaan lahiriah yang “kosong” karena pewartanya sendiri tidak merenungkan Sabda Allah dalam batin. St. Hieronimus mengatakan, kalau kita tidak mengenal Kitab Suci, kita tidak mengenal Kristus.[3] (2) Menyatakan kesalahan: Dengan membaca Kitab Suci kita dapat disadarkan dari perbuatan yang salah. Selain itu, Kitab Suci menyatakan kesalahpahaman tentang suatu pengajaran tertentu. Termasuk di sini, kesalahpahaman bahwa Gereja Katolik mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan Kitab Suci. Sebab, jika Kitab Suci dibaca dalam kaitannya dengan Tradisi Suci, akan diperoleh pengertian yang menyeluruh tentang apa yang tertulis dalam Kitab Suci. (3) Memperbaiki kelakuan: Kitab Suci membantu kita memperbaiki kelakuan dan sifat kita agar sesuai dengan kehendak Tuhan, yaitu dengan meniru teladan Tuhan Yesus. Kitab Suci pun membantu kita meninggalkan dosa dan meningkatkan kebajikan. (4) Mendidik dalam kebenaran: Di atas semua itu, Kitab Suci melatih dan mendidik kita agar hidup kudus. Jadi kita membaca Kitab Suci bukan terutama untuk menghafal ayat-ayatnya, tetapi melaksanakannya agar kita dapat bertumbuh dalam kekudusan, yaitu semakin mengasihi Tuhan dan sesama. [1]Dei Verbum 21, “Sebab dalam kitab-kitab suci Bapa yang ada di surga penuh cinta kasih menjumpai para putra-Nya dan berwawancara dengan mereka. Adapun demikian besarlah daya dan kekuatan sabda Allah, sehingga bagi Gereja merupakan tumpuan serta kekuatan, dan bagi putra-putri Gereja menjadi kekuatan iman, santapan jiwa, sumber jernih dan kekal hidup rohani. Oleh karena itu bagi Kitab Suci berlakulah secara istimewa kata-kata: “Memang sabda Allah penuh kehidupan dan kekuatan” (Ibr 4:12), “yang berkuasa membangun dan mengaruniakan warisan di antara semua para kudus” (Kis 20:32; lih. 1Tes 2:13). [2]Dei Verbum 25, Oleh sebab itu semua rohaniwan, terutama para imam Kristus serta lain-lainnya, yang sebagai diakon atau katekis secara sah menunaikan pelayanan sabda, perlu berpegang teguh pada Alkitab dengan membacanya dengan asyik dan mempelajarinya dengan saksama. Maksudnya jangan sampai ada seorang pun di antara mereka yang menjadi “pewarta lahiriah dan hampa sabda Allah, tetapi tidak mendengarkannya sendiri dalam batin.” Padahal ia wajib menyampaikan kepada kaum beriman yang dipercayakan kepadanya kekayaan sabda Allah yang melimpah, khususnya dalam Liturgi suci. Begitu pula Konsili suci mendesak dengan sangat dan istimewa semua orang beriman, terutama para religius, supaya dengan sering kali membaca kitab-kitab ilahi memperoleh “pengertian yang mulia akan Yesus Kristus” (Flp3:8). [3]Diterjemahkan dari St. Jerome, Commentary on Isaiah, Prol. PL 24, 17, “Ignorance of Scriptures is ignorance of Christ.” Seperti dikutip dalam Dei Verbum, 25.
Paling sedikit ada sepuluh manfaat mempelajari Alkitab: 1. Membawa pada jalan Keselamatan (2 Timotius 3:15; Matius 4:4). Alkitab memberitahukan kepada kita dari mana manusia berasal dan bagaimana manusia akan berakhir. Adalah Alkitab yang memberitahukan kepada kita bahwa semua manusia sudah berdosa dan telah berada di bawah hukuman kekal (Roma 3:23); dan karena Allah adalah kudus, Ia harus menghukum semua manusia yang berdosa (Roma 6:23). Adalah Alkitab yang juga memberitahu kita bahwa karena kasih-Nya yang besar Allah menjadi manusia guna menggantikan semua manusia untuk dihukum (Yoh. 3:16; 2 Kor. 5:21; 1 Pet.2:24). Dan, adalah Alkitab yang memberitahukan bahwa jalan keselamatan sudah disediakan melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib, dan setiap orang yang percaya kepada-Nya pasti diselamatkan (Yohanes 14:6; KPR 4:12; Roma 10:9-10). 2. Menjadikan kita orang Kristen yang kuat. Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi seorang yang lemah, baik secara fisik ataupun secara rohani. Orang-orang muda yang dikatakan dalam 1 Yohanes 2:14 bukan lagi “anak-anak”, tetapi mereka ”kuat”, sebab Firman Tuhan diam di dalam mereka dan mereka mengalahkan yang jahat. Itu berarti mereka telah dipenuhi dengan Firman Tuhan sampai mereka menjadi cukup kuat dalam iman, sehingga mereka tidak terus menerus dikalahkan oleh dosa dan pencobaan. Hanya ada satu jalan untuk menjadi kuat secara rohani, yaitu dengan membaca, mempelajari, merenungkan, menghafal dan mengamalkan Firman Tuhan. Yesus Kristus adalah contoh ketika Ia dicobai oleh iblis, Ia menggunakan Firman Allah sebagai senjata untuk mengalahkan iblis. Dan, Hawa adalah contoh buruk dari orang yang tidak banyak memahami Firman Tuhan, akibatnya ia mengurangi dan menambahi apa yang Firman Tuhan, dan iblis memanfaatkan kelemahan itu untuk menjatuhkan Hawa. Kita harus membaca Alkitab setiap hari. Ini adalah salah satu hak istimewa kita. Kehidupan rohani kita memerlukan makanan. Makanan jenis apa? Makanan rohani. Alkitab merupakan gisi rohani yang harus dimakan. Alkitab disebut air susu, roti, makanan keras dan madu (1 Pet 2:2, Ibr 5:13-14). 3. Menyakinkan kita akan keselamatan yang sudah kita terima. Hal yang pertama yang diperlukan oleh seorang Kristen baru ialah keyakinan yang pasti bahwa ia telah diselamatkan. Keselamatan adalah sesuatu yang sangat indah, suatu anugerah dari Tuhan yang diberikan Cuma-cuma kepada setiap orang yg percaya, sehingga tampaknya terlalu indah untuk dianggap benar. Oleh karena itu salah satu kesukaran utama yang dialami oleh petobat baru, ialah mereka ragu-ragu akan keselamatannya. Satu-satunya sumber keyakinan ialah Alkitab. Itulah alasannya mengapa Alkitab ditulis, agar kita memiliki keyakinan yang kokoh akan keselamatan kekal yang Tuhan sudah anugerahkan kepada kita ketika kita bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Bacalah 1 Yohanes 5:13, Roma 5:9-10, 8:1. Orang Kristen harus menanamkan janji-janji dan jaminan Tuhan itu dalam pikiran mereka. Orang Kristen yang mempunyai keyakinan yang pasti bahwa ia adalah anak Allah dan bahwa Allah adalah Bapa sorgawinya, mempunyai dasar untuk memiliki kehidupan emosional yang sehat. Bila Anda ingin menikmati kepastian akan keselamatan yang sudah Anda terima ketika Anda bertobat dan percaya, maka mulailah mempelajari Firman Tuhan secara teratur. Alkitab adalah satu-satunya tempat dimana Anda akan menemukan keyakinan itu. 4. Memberikan keyakinan dan kuasa dalam doa. Karena Anda seorang Kristen, Anda dapat berbicara kepada Bapa sorgawi Anda mengenai segala hal yang ada di dalam hati Anda. Tetapi bagaimana Anda tahu bahwa Ia mendengarkan? Kita tahu karena Ia mengatakan demikian dalam FirmanNya: I Yohanes 5:14 mengajarkan bahwa kita dapat berdoa dengan “percaya” bahwa Ia mendengar doa kita. Dalam Yohanes 15:7 Tuhan berjanji, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan FirmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya”. Itu berarti bahwa melalui pemahaman Alkitab doa-doa kita lebih berkuasa dan efektif, sebab pada waktu kita mempelajari FirmanNya kita mengenal kehendakNya dan akibatnya kita akan belajar bagaimana caranya berdoa dengan benar. 5. Memberitahu kita bagaimana menyucikan diri dari dosa. Bagaimana kita tahu dosa-dosa kita diampuni? Alkitab mengatakan, “jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh 1:9). Firman Tuhan mempunyai daya menyucikan atau menguduskan orang percaya (Yohanes 17:17; Yohanes 15:3). Sebagai seorang Kristen baru, Anda perlu mengetahui apa yang disebut dosa dan yang bukan dosa. Tuhan tidak membiarkan Anda untuk mempertimbangkannya sendiri. Tuhan berkata “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaga sesuai dengan firman Tuhan (Maz 119:9). Dengan mempelajari Alkitab anda akan menyucikan diri dari dosa dan diperingatkan akan dosa. Kebenaran Alkitab adalah antivirus dan obat penawar untuk dosa. Jika kita ingin menjauh dari dosa, mendekatlah pada Alkitab. 6. Memberikan Sukacita. Salah satu berkat dari kehidupan Kristen ialah sukacita. Tetapi seringkali sukacita tertahan oleh persoalan-persoalan hidup. Tuhan Yesus berkata, “semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacitaku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yohanes 15:11). Seandainya Anda membaca berita-berita di surat kabar atau lewat internet atau melihat pada persoalan-persoalan yang mengelilingi Anda, sukacita Anda bisa berubah menjadi ketakutan, kekuatiran atau kadang-kadang depresi. Hanya Firman Tuhan yang menimbulkan sukacita dalam hati Anda, bagaimanapun keadaan di sekitar Anda. Mazmur 19:8-9 berkata, Taurat itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tidak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya. 7. Menimbulkan damai sejahtera. Salah satu bukti rohani dari kehidupan Kristen ialah damai dalam kekuatiran dan kecemasan. Karena Anda telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Anda mempunyai hak untuk mengharap bahwa Anda berbeda, dan teman-teman Anda dibenarkan dalam mengharap untuk melihat perbedaan itu. Bila Roh Kudus datang dan tinggal dalam kehidupan seseorang, orang itu akan berbeda. Perbedaan itu terutama terlihat pada emosi-emosi orang itu yang ditandai oleh damai sejahtera walaupun menghadapi kesukaran-kesukaran. Namun jika Firman Tuhan tidak “diam dengan segala kekayaannya di antara kamu” (Kolose 3:16) maka Firman Tuhan itu tidak akan memberikan “damai sejahtera” dalam kehidupan Anda. Yesus Kristus berkata, “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu memperoleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia, kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia” (Yoh 16:33). Tidak lama setelah Yesus mengatakan ini, Yesus dan murid-murid-Nya menghadapi penganiayaan yang berat. Akan tetapi damai sejahtera menyertai mereka dalam segala kesukaran. 8. Membimbing kita dalam membuat keputusan-keputusan dalam kehidupan kita. Hidup kita penuh dengan keputusan-keputusan. Keputusan-keputusan yang kurang penting, maupun keputusan yang penting. Bila prinsip-prinsip Allah dikenal dengan baik oleh seorang Kristen, hal ini mempermudah dia untuk membuat keputusan. Itulah apa yang dimaksud oleh Firman Allah yang berbunyi” FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Maz 119:105). Prinsip-prinsip Allah dipakai sebagai petunjuk dalam membuat keputusan-keputusan. Jadikanlah Alkitab sebagai standart hidup, kompas yang memberikan petunjuk arah, nasihat untuk membuat keputusan-keputusan yang baik, dan patokan untuk menilai segala sesuatu, maka hidup anda akan bahagia dan berhasil. 9. Menyebabkan Anda dapat menyatakan iman Anda. Kebanyakan orang yang Anda temui tidak mengetahui kebenaran Alkitab. Banyak diantaranya yang mempunyai pertanyaan-pertanyaan atau keragu-raguan dan memerlukan seseorang yang benar-benar mengetahui Alkitab untuk membimbing mereka. Memberitahukan kebenaran Alkitab kepada siapa pun di Zaman ini merupakan pelayanan yang sangat penting. Itu sebabnya, sebagai orang percaya, Anda harus memperlengkapi diri sebaik mungkin untuk membimbing orang yang tersesat pada kebenaran. Allah telah memberikan tantangan kepada kita, “ … siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah-lembut dan hormat.” Satu-satunya jalan agar Anda dapat menjawab mereka yang bertanya, yang mencemohkan atau yang dengan tulus mencari kebenaran ialah ”selalu siap untuk menjawab” mereka dengan membaca dan mempelajari Firman Allah setiap hari. 10. Menjamin keberhasilan Anda. Setiap orang ingin berhasil. Dan kabar baiknya adalah: Tuhan menginginkan Anda berhasil, bahkan bersedia membantu membawa Anda pada keberhasilan sejati. Itu bukan berarti soal popularitas, kekayaan atau kemasyuran. Anda bisa memilikinya tanpa keberhasilan. Ini soal menjadi seseorang yang dikehendaki Tuhan dalam melakukan tujuan-tujuan Tuhan di dunia ini. Yosua 1:8 berkata, Janganlah sengkau lupa memperkatakan kitab taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan sengkau akan beruntung. Dengan merenungkan Firman Tuhan tiap-tiap hari seseorang dapat mencapai keberhasilan yang diinginkannya. Hal ini benar-benar terjadi dalam hidup Yosua. Bandingkan lagi dengan Mazmur 1:1-3, “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasehat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon yang ditanan di tepih aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.? Ada tujuh Langkah dalam mempelajari Alkitab secara sistematis: 1). Berdoalah memohon Roh Kudus memimpin Anda dalam mempelajari Alkitab. Alkitab adalah buku Roh Kudus. Jangan pernah mempelajari Alkitab tanpa meminta Roh Kudus memimpin Anda (Yakobus 1:5). 2). Tentukan topik/tema apa yang akan kita pelajari. Banyak hal penting yang harus dipelajari dalam Alkitab. Orang Kristen pemula sebaiknya/seharusnya mempelajari dasar-dasar doktrin kekristenan. Misalnya: Allah/Tuhan, Dosa, Keselamatan, pertumbuhan, kedewasaan, keuangan, keluarga, , kejujuran, Gereja, dan Akhir Zaman. 3). Bacalah kitab itu seluruhnya dengan cermat. Lakukan hal ini berkali-kali untuk menangkap ruang lingkup umum kitab tersebut dalam ingatan. 4). Pahamilah Alkitab itu secara Literal/Hurufiah. Bacalah dan pelajarilah Alkitab seperti apa firman itu ditulis. Tetapi jangan lupa, Alkitab sesekali menggunakan bahasa alegoris, hiperbola dan metefora. 5). Tafsirkan Alkitab dengan ayat-ayat Alkitab lainnya. Tidak ada ayat Alkitab yang kontradiksi/saling bertentangan. Ayat-ayat Alkitab saling melengkapi (progresif). 6). Pahamilah suatu ayat firman Tuhan menurut konteksnya. Konteks adalah penafsir, guru yang lebih baik daripada komentator atau pembimbing manapun. 7). Pahamilah Alkitab menurut latar belakangnya. Latarbelakang tersebut ialah, tujuan ia menulis, data sejarah, data geografis dan data budaya yang menyangkut ayat tersebut. Sumber Kepustakaan: Alkitab (LAI) Grant R. Osborn, Spiral Hermeneutika. Penerbit: Momentum R.C. Sproul, Mengenal Alkitab. Penerbit: SAAT Woodrol Kroll, Bagaimana Mempelajari Alkitab. Penerbit: Yaski Tim Lahaye, Mempelajari Alkitab. Penerbit: Kalam Hidup |